preloader

Delegasi Jentera Raih Gold Medal di National Writing Competition 2025

Delegasi STH Indonesia Jentera yang terdiri dari Alimudo Batubara, Agnesia Nova Kristanti Laga, dan Herdika Praja Dwi Utama berhasil meraih Gold Medal kategori hukum, sosial, dan politik di National Writing Competition (NWC) 2025 bertajuk “Menulis Gagasan, Menjemput Peradaban: Peran Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Ekonomi Universitas Andalas (HMDE UNAND) & INTELEKSA pada 1 November 2025.

Dalam lomba esai yang diikuti 43 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia ini, Delegasi Jentera mengangkat esai berjudul “KABUR (Kritik, Aksi, Bangun Urgensi): Strategi Trilogi Solutif untuk Menguatkan Peran Generasi Muda Menuju Indonesia Emas 2045”. Setelah melalui babak penyisihan, Delegasi Jentera lolos ke babak final bersama peserta lain dari Universitas Aisyiyah Yogyakarta, Universitas Islam Riau, Universitas Jember, Universitas Janabadra, Universitas Muhammadiyah Palembang, Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang, Universitas Ahmad Dahlan, dan Universitas Mulawarman.

Dalam babak final, Delegasi Jentera mempresentasikan esai #KaburAjaDulu yang menyoroti tagar tersebut sebagai cerminan krisis kepercayaan generasi muda terhadap negara. Fenomena ini menjadi refleksi kritis atas kegelisahan mereka terhadap kompleksitas persoalan bangsa, mulai dari tingginya pengangguran, ketimpangan hukum, politik oligarkis, rendahnya literasi politik, hingga menyempitnya ruang ekspresi. Keresahan ini mendorong Delegasi Jentera menelaah bagaimana kondisi tersebut memengaruhi kesiapan Indonesia menuju Generasi Emas 2045.

Menurut Alimudo, kompetisi ini memberikan pengalaman berharga mengenai arti menulis sebagai bentuk kepemimpinan moral. Peran dosen juga menjadi bagian penting dari keberhasilan tim. Dengan bimbingan para dosen Jentera, para peserta dibimbing untuk menulis secara terstruktur, membangun argumentasi, dan memperluas ide tulisan. “Setelah NWC, kami merasa lebih terbuka, reflektif, dan siap menjadi bagian dari generasi muda yang menulis bukan untuk diingat, tetapi untuk menginspirasi perubahan,” ungkap Alimudo. Sementara itu, Agnesia Nova menambahkan bahwa melalui kompetisi ini, mereka belajar bagaimana kerja tim dan semangat menulis dapat membuka ruang baru untuk memahami Indonesia dari banyak sisi.