
STH Indonesia Jentera kembali menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional. Delegasi yang terdiri dari Edward Alberto Hetharia dan Devana Aura Cantika mewakili Jentera dalam rangkaian Forum Mahasiswa Hukum Indonesia (FMHI) 2025. Acara yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (BEM FH UNS) merupakan bagian dari Semar Law Fair 2025 yang diselenggarakan di Solo, pada 28 November hingga 1 Desember 2025.
FMHI 2025 menjadi ajang pertemuan ilmiah bagi 10 tim delegasi dari berbagai perguruan tinggi ternama di Indonesia, termasuk UNPAD, UNESA, USU, dan UII. Kompetisi ini diawali dengan seleksi esai ilmiah yang kemudian dipaparkan oleh para delegasi. Dalam seleksi dan pemaparan FMHI, Delegasi Jentera mengusung esai berjudul “Disharmoni Regulasi Pajak Dan Kebijakan Hilirisasi Nikel Dalam Mewujudkan Investasi Berkeadilan Di Indonesia.” Esai ini menyoroti kompleksitas hukum dan ekonomi di balik kebijakan hilirisasi nikel, khususnya mengenai tumpang tindih regulasi perpajakan yang berpotensi menghambat investasi berkeadilan.
Puncak dari rangkaian kegiatan FMHI 2025 adalah Kompetisi Focus Group Discussion (FGD). Dalam babak ini, delegasi dari berbagai kampus dicampur dan dibagi menjadi empat tim peran, yaitu Pemerintah, Akademisi (Pro dan Kontra), serta Masyarakat Kontra, untuk membahas tema sentral “Menakar Kepastian Hukum dalam Percepatan Hilirisasi Nikel: Pilar Strategis Ekosistem Energi Terbarukan di Indonesia.” Delegasi Jentera, Edward Alberto Hetharia, yang tergabung dalam Tim Masyarakat Kontra, berhasil meraih penghargaan Best Group of Focus Group Discussion (FGD). Berbekal substansi esai yang telah disusun, Edward secara aktif memberikan pandangannya mengenai aspek kepastian hukum dan insentif pajak yang adil dalam ekosistem hilirisasi nikel.
Keberhasilan ini menjadi bukti nyata komitmen STH Indonesia Jentera dalam menghasilkan mahasiswa yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu berperan aktif dalam wacana hukum nasional. “Peran sebagai Masyarakat Kontra menuntut kami untuk melihat isu dari perspektif yang berbeda dan menawarkan solusi yang berpihak pada keadilan. Penghargaan Best Group ini adalah hasil dari diskusi tim yang intens, dan juga berkat kedalaman materi pajak dan hilirisasi yang sudah kami siapkan melalui esai,” ujar Edward Alberto Hetharia. Prestasi ini melengkapi capaian sebelumnya yang juga diraih Edward dan Devana bersama, sekaligus menegaskan konsistensi mahasiswa Jentera dalam forum akademik nasional. Keberhasilan delegasi Jentera dalam kompetisi ini tidak terlepas dari dukungan mitra Jentera, DDTC, yang turut mendukung kegiatan tersebut.